
biztelegraph.com, 31 MEI 2025
Penulis: Riyan Wicaksono
Editor: Muhammad Kadafi
Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88
Makedonia Utara, sebuah negara kecil di Semenanjung Balkan yang memperoleh kemerdekaan pada tahun 1991 setelah pecahnya Yugoslavia, telah menunjukkan komitmen untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya meskipun memiliki keterbatasan sumber daya. Sebagai negara tanpa akses ke laut dan dengan anggaran pertahanan yang relatif kecil, Makedonia Utara berfokus pada pengembangan militer yang efisien dan sesuai dengan standar NATO, terutama setelah menjadi anggota penuh NATO pada 27 Maret 2020. Artikel ini akan mengulas secara mendetail perkembangan teknologi militer Makedonia Utara, termasuk transformasi pasca-kemerdekaan, modernisasi peralatan, keterlibatan dalam misi internasional, dan rencana masa depan untuk memperkuat kapasitas pertahanannya.
Latar Belakang Sejarah Militer Makedonia Utara
Setelah kemerdekaan pada tahun 1991, Angkatan Bersenjata Republik Makedonia Utara (ARSM) dibentuk dengan mengadopsi sisa-sisa peralatan dari Tentara Rakyat Yugoslavia (JNA). Pada awalnya, militer Makedonia Utara memiliki peralatan yang ketinggalan zaman, seperti tank T-55 dan pesawat tempur Sukhoi Su-25, yang sebagian besar berasal dari era Soviet. Namun, dengan bergabungnya negara ini dalam program Kemitraan untuk Perdamaian NATO pada tahun 1995 dan keanggotaan penuh NATO pada tahun 2020, Makedonia Utara mulai bertransformasi menuju angkatan bersenjata profesional yang sesuai dengan standar internasional.
Pada tahun 2001, Makedonia Utara menghadapi konflik etnis dengan pemberontakan kelompok militan Albania, yang menguji kemampuan militer negara ini. Konflik ini menunjukkan kelemahan dalam peralatan dan pelatihan, mendorong pemerintah untuk mempercepat modernisasi. Sejak 2005, ARSM beralih menjadi angkatan bersenjata profesional dengan menghapus wajib militer dan fokus pada pasukan yang lebih kecil namun lebih terlatih dan dilengkapi teknologi modern.
Perkembangan Teknologi Militer: Transformasi dan Modernisasi 
1. Modernisasi Peralatan Militer
Makedonia Utara telah melakukan langkah-langkah signifikan untuk memperbarui inventaris militernya, meskipun dengan anggaran terbatas. Berikut adalah beberapa aspek utama modernisasi teknologi militer:
a. Kendaraan Lapis Baja dan Artileri 
Pada tahun 2025, Makedonia Utara dijadwalkan menerima pengiriman 105mm howitzer Boran produksi Makina ve Kimya Endüstrisi (MKE) dari Turki. Howitzer ini adalah sistem artileri ringan yang dapat diangkut dengan helikopter, dirancang untuk memberikan daya tembak yang presisi dan mobilitas tinggi di medan yang sulit. Selain itu, negara ini akan menerima 42 unit M1126 Stryker (kendaraan lapis baja pengangkut personel) dan 58 unit Joint Light Tactical Vehicle (JLTV) dari Amerika Serikat. Kendaraan-kendaraan ini dirancang untuk meningkatkan mobilitas, perlindungan, dan daya tahan pasukan di medan perang, dengan teknologi canggih seperti sistem komunikasi terintegrasi dan perlindungan terhadap ancaman balistik.
Stryker dan JLTV mewakili lompatan teknologi signifikan dibandingkan kendaraan era Soviet yang sebelumnya digunakan, seperti BTR-70 dan BTR-80. Stryker dilengkapi dengan sistem elektronik modern, termasuk sensor untuk deteksi ancaman dan kemampuan operasi malam hari, sementara JLTV menawarkan perlindungan terhadap ranjau dan serangan improvisasi (IED), yang sangat relevan untuk misi penjaga perdamaian atau konflik asimetris.
b. Penerbangan Militer 
Sebagai negara tanpa angkatan laut, Makedonia Utara mengandalkan angkatan darat dan udara. Namun, angkatan udaranya sangat terbatas. Pada tahun 2023, Makedonia Utara memensiunkan empat pesawat Sukhoi Su-25 dan mendonasikannya ke Ukraina sebagai bagian dari dukungan terhadap upaya perang melawan Rusia. Saat ini, angkatan udara Makedonia Utara terdiri dari beberapa helikopter, termasuk Mil Mi-8/17 dan Bell 206, yang digunakan untuk transportasi, evakuasi medis, dan misi dukungan logistik. Helikopter ini, meskipun fungsional, tidak dilengkapi dengan teknologi tempur canggih, sehingga fokus modernisasi lebih diarahkan pada peningkatan kemampuan angkatan darat.
c. Sistem Komunikasi dan Intelijen
Sejalan dengan standar NATO, Makedonia Utara telah berinvestasi dalam sistem komunikasi modern untuk meningkatkan koordinasi di medan perang. Sistem komunikasi berbasis satelit dan radio digital telah diadopsi untuk memastikan interoperabilitas dengan pasukan NATO. Selain itu, pelatihan intelijen dan penggunaan teknologi pengintaian, seperti drone kecil untuk pengawasan, mulai diterapkan meskipun dalam skala terbatas. Drone ini memungkinkan pemantauan real-time di wilayah perbatasan, yang penting mengingat posisi geopolitik Makedonia Utara di Balkan.
2. Integrasi dengan Standar NATO
Keanggotaan NATO telah menjadi pendorong utama perkembangan teknologi militer Makedonia Utara. Sejak bergabung dengan Kemitraan untuk Perdamaian pada tahun 1995, negara ini telah berpartisipasi dalam latihan multinasional, seperti “Peace Eagle 96” di Albania, yang memperkenalkan pasukan Makedonia Utara pada teknologi dan taktik modern. Setelah menjadi anggota NATO, Makedonia Utara menyesuaikan doktrin pertahanannya dengan standar aliansi, termasuk:
-
Pelatihan dan Pendidikan Militer: Akademi Militer “Mihailo Apostolski” di Skopje, didirikan pada tahun 1999, telah menjadi pusat pelatihan perwira dan sersan dengan kurikulum yang mencakup teknologi militer modern, seperti sistem komando dan kontrol digital.
-
Interoperabilitas Peralatan: Peralatan baru, seperti Stryker dan JLTV, dirancang untuk kompatibel dengan sistem NATO, memungkinkan integrasi yang lebih baik dalam operasi gabungan.
-
Partisipasi dalam Misi Internasional: Makedonia Utara telah berkontribusi pada misi NATO dan Uni Eropa, seperti operasi Althea di Bosnia dan Herzegovina sejak 2006. Partisipasi ini memberikan akses ke pelatihan dan teknologi canggih, termasuk sistem manajemen krisis dan logistik modern.
3. Fokus pada Teknologi Modern dan Tren Masa Depan
Meskipun anggaran pertahanan Makedonia Utara terbatas (sekitar 1,5% dari PDB pada tahun 2023), negara ini berupaya mengadopsi teknologi militer modern yang relevan dengan kebutuhan strategisnya. Beberapa tren teknologi yang mulai diintegrasikan meliputi:
a. Teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR)
Seperti banyak negara lain, Makedonia Utara mulai mengeksplorasi penggunaan VR dan AR untuk pelatihan militer. Teknologi ini memungkinkan simulasi pertempuran tanpa risiko fisik, mengurangi biaya pelatihan dan meningkatkan kesiapan prajurit. Meskipun belum ada laporan spesifik tentang adopsi VR/AR oleh ARSM, tren global menunjukkan bahwa negara-negara NATO kecil seperti Makedonia Utara cenderung mengadopsi teknologi ini untuk efisiensi pelatihan.
b. Sistem Senjata Berbasis Teknologi Tinggi
Makedonia Utara belum memiliki akses ke senjata canggih seperti rudal hipersonik atau senjata energi terarah (seperti railgun atau senjata gelombang mikro), yang saat ini dikembangkan oleh negara-negara besar seperti AS dan Rusia. Namun, pengadaan howitzer Boran menunjukkan minat pada artileri presisi, yang mengintegrasikan teknologi penargetan modern untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi.
c. Konektivitas dan Perang Siber
Dengan meningkatnya ancaman hibrida, seperti perang siber dan disinformasi, Makedonia Utara mulai memperkuat kemampuan pertahanan sibernya. Pelatihan prajurit dalam keamanan siber dan penggunaan teknologi IoT (Internet of Things) untuk pengumpulan data real-time menjadi prioritas, meskipun masih dalam tahap awal.
4. Tantangan dan Keterbatasan
Meskipun ada kemajuan, Makedonia Utara menghadapi sejumlah tantangan dalam mengembangkan teknologi militer:
-
Anggaran Terbatas: Dengan PDB sekitar $14 miliar (2023), Makedonia Utara memiliki anggaran pertahanan yang kecil dibandingkan anggota NATO lain. Hal ini membatasi kemampuan untuk mengadopsi teknologi mutakhir seperti drone tempur atau sistem pertahanan udara canggih.
-
Ketergantungan pada Impor: Sebagian besar peralatan militer, seperti Stryker, JLTV, dan howitzer Boran, diimpor dari negara lain. Hal ini meningkatkan ketergantungan pada mitra asing dan menghambat pengembangan industri pertahanan domestik.
-
Ancaman Regional: Posisi geopolitik Makedonia Utara di Balkan, yang dikelilingi oleh negara-negara seperti Serbia, Albania, dan Yunani, menuntut fokus pada pertahanan perbatasan dan stabilitas internal, yang membatasi investasi pada teknologi militer strategis jarak jauh.
5. Dampak dan Kontribusi Internasional
Modernisasi militer Makedonia Utara tidak hanya bertujuan untuk pertahanan nasional tetapi juga untuk memperkuat peran negara dalam keamanan global. Sejak bergabung dengan NATO, Makedonia Utara telah berkontribusi pada misi internasional, seperti operasi Althea di Bosnia dan Herzegovina, yang menunjukkan kemampuan untuk beroperasi dengan teknologi dan taktik NATO. Kontribusi ini juga memberikan akses ke pelatihan dan teknologi dari negara-negara anggota NATO lainnya, seperti AS, Turki, dan Inggris.
Selain itu, donasi Sukhoi Su-25 ke Ukraina pada tahun 2023 menunjukkan komitmen Makedonia Utara untuk mendukung keamanan regional, meskipun mengorbankan sebagian aset penerbangannya. Keputusan ini juga mencerminkan strategi untuk beralih ke peralatan yang lebih modern dan sesuai dengan standar NATO.
Rencana Masa Depan
Ke depan, Makedonia Utara kemungkinan akan terus fokus pada modernisasi bertahap dengan prioritas pada:
-
Pengadaan Peralatan NATO: Investasi pada kendaraan lapis baja, artileri, dan sistem komunikasi yang kompatibel dengan NATO akan tetap menjadi prioritas.
-
Pelatihan Teknologi Tinggi: Adopsi simulator berbasis VR/AR untuk pelatihan dan peningkatan kemampuan siber akan menjadi langkah penting.
-
Kerja Sama Internasional: Kemitraan dengan negara-negara seperti Turki, AS, dan anggota NATO lainnya akan terus mendukung transfer teknologi dan pelatihan.
-
Keberlanjutan: Sejalan dengan tren global, Makedonia Utara mungkin akan mengeksplorasi teknologi ramah lingkungan, seperti kendaraan militer bertenaga listrik, untuk mendukung operasi yang lebih berkelanjutan.
Penutup
Perkembangan teknologi militer Makedonia Utara mencerminkan perjalanan negara kecil yang berusaha menyesuaikan diri dengan standar global sambil menghadapi keterbatasan sumber daya. Dari peralatan era Soviet yang ketinggalan zaman, Makedonia Utara telah beralih ke kendaraan lapis baja modern seperti Stryker dan JLTV, artileri presisi seperti howitzer Boran, dan sistem komunikasi yang sesuai dengan NATO. Keanggotaan NATO telah menjadi katalis utama dalam transformasi ini, memungkinkan akses ke teknologi, pelatihan, dan misi internasional. Meskipun menghadapi tantangan seperti anggaran terbatas dan ketergantungan pada impor, Makedonia Utara menunjukkan komitmen untuk membangun angkatan bersenjata yang efisien dan modern. Dengan fokus pada interoperabilitas, pelatihan berbasis teknologi, dan kerja sama internasional, Makedonia Utara siap memperkuat peran strategisnya di Balkan dan dunia.
BACA JUGA: Panel Distribusi, Breaker, dan MCB: Fungsi, Komponen, dan Aplikasi dalam Sistem Kelistrikan
BACA JUGA: Hukum Acara (Formil): Pengertian, Prinsip, dan Penerapan di Indonesia
BACA JUGA: Badut-badut Politik: Fenomena, Dampak, dan Respons Masyarakat di Indonesia