
biztelegraph.com, 29 MEI 2025
Penulis: Riyan Wicaksono
Editor: Muhammad Kadafi
Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88
Belgia, sebuah negara kecil di Eropa Barat, memiliki sejarah panjang dalam perkembangan teknologi militer yang mencerminkan posisinya sebagai negara netral yang strategis, namun terlibat dalam berbagai konflik global. Meskipun tidak sebesar kekuatan militer negara-negara seperti Amerika Serikat atau Rusia, Belgia telah menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi militer, terutama melalui industri pertahanan yang inovatif dan kolaborasi dengan sekutu NATO. Artikel ini akan menguraikan secara mendetail perkembangan teknologi militer Belgia dari era kolonial hingga modern, dengan fokus pada penerbangan militer, kendaraan lapis baja, senjata cerdas, dan kontribusi Belgia dalam misi internasional.
1. Konteks Sejarah: Belgia sebagai Kekuatan Militer Kecil namun Strategis
Belgia, dengan luas wilayah yang relatif kecil dan populasi terbatas, memiliki sejarah militer yang dipengaruhi oleh posisi geografisnya di persimpangan Eropa Barat. Sebagai negara netral pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, Belgia sering kali harus menyeimbangkan kebutuhan pertahanan nasional dengan tekanan dari kekuatan besar seperti Jerman, Prancis, dan Inggris. Menurut Wikipedia, Belgia mendirikan cabang penerbangan militer pada tahun 1909, menjadikannya salah satu layanan udara tertua di dunia. Pada masa kolonial, Belgia juga mengelola Kongo Belgia, yang memberikan sumber daya manusia dan material untuk mendukung upaya militer Sekutu selama Perang Dunia.
Pada abad ke-20, Belgia menghadapi tantangan besar selama Perang Dunia I dan II, yang memaksa negara ini untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya. Meskipun netralitas menjadi kebijakan utama sebelum Perang Dunia II, invasi Jerman pada tahun 1940 memaksa Belgia untuk mempercepat pengembangan teknologi militernya. Sejak bergabung dengan NATO pada tahun 1949, Belgia telah berfokus pada pengembangan teknologi militer yang mendukung interoperabilitas dengan sekutu, termasuk pengembangan pesawat tempur, kendaraan lapis baja, dan senjata cerdas.
2. Perkembangan Teknologi Militer Belgia: Periode Awal (1909–1945)
a. Awal Penerbangan Militer
Perkembangan teknologi militer Belgia dimulai dengan pendirian Compagnie des Ouvriers et Aérostiers pada tahun 1909, yang menjadi cikal bakal Angkatan Udara Belgia (Aviation Militaire Belge). Didorong oleh minat Raja Albert I terhadap penggunaan pesawat untuk keperluan militer, Belgia mendirikan sekolah penerbangan militer pada tahun 1911. Menurut Wikipedia, pada tahun 1912, Letnan Georges Nelis dan Sous Letnan Stellingwerff menjadi orang Eropa pertama yang menembakkan senapan mesin dari pesawat, meskipun mereka dihukum karena tindakan ini dianggap terlalu eksperimental.
Selama Perang Dunia I, angkatan udara Belgia awalnya hanya bertugas untuk misi pengintaian, menggunakan pesawat Farman bertenaga 80 tenaga kuda. Pada tahun 1914, ketika Belgia memasuki perang, angkatan udara memiliki empat skuadron dengan total 16 pesawat. Namun, keterbatasan teknologi dan sumber daya membuat Belgia bergantung pada pesawat produksi asing, seperti Bleriot untuk skuadron kelima yang dikelola oleh pilot sipil.
b. Perang Dunia II dan Keterbatasan Teknologi
Pada awal Perang Dunia II, Belgia tetap mempertahankan kebijakan netralitas, yang menghambat modernisasi militernya. Menurut Wikipedia, angkatan bersenjata Belgia hanya memiliki 16 tank tempur di antara dua divisi kavaleri, karena tank dianggap “terlalu agresif” untuk negara netral. Angkatan udara juga hanya memiliki 180 pesawat yang dapat digunakan dari total 234 pada Mei 1940. Pesawat yang digunakan termasuk Renard R-31, Fiat CR.42 Falco, Hawker Hurricane, Gloster Gladiator, Fairey Fox, dan Fairey Battle, tetapi sebagian besar dihancurkan oleh Luftwaffe Jerman selama invasi pada Mei 1940.
Meskipun menghadapi keterbatasan, Kongo Belgia memberikan kontribusi signifikan dengan menyediakan sumber daya seperti uranium untuk proyek Manhattan Sekutu, yang mengembangkan bom atom. Selain itu, banyak warga Belgia yang melarikan diri ke Inggris membentuk pemerintahan dan angkatan bersenjata di pengasingan, yang terus mendukung Sekutu dengan sumber daya dan tenaga.
3. Perkembangan Pasca-Perang Dunia II (1945–1990)
Setelah Perang Dunia II, Belgia mengalihkan fokusnya ke modernisasi angkatan bersenjata sebagai bagian dari NATO. Pada 15 Oktober 1946, angkatan udara Belgia menjadi kekuatan otonom, terpisah dari angkatan darat. Selama periode ini, Belgia mulai mengadopsi teknologi militer modern, termasuk pesawat jet dan kendaraan lapis baja.
a. Penerbangan Militer
Pada 1950-an, Angkatan Udara Belgia mengoperasikan pesawat Harvard di pangkalan Kamina di Kongo Belgia untuk pelatihan pilot. Belgia juga mulai mengimpor pesawat jet seperti Gloster Meteor dan kemudian F-104 Starfighter dari Amerika Serikat, yang menjadi tulang punggung angkatan udara pada era Perang Dingin. Industri pertahanan lokal, seperti Fabrique Nationale de Herstal (FN Herstal), mulai memproduksi senjata kecil dan senapan mesin yang digunakan oleh NATO, seperti senapan FN FAL, yang menjadi standar di banyak angkatan bersenjata Barat.
b. Industri Pertahanan
Menurut Kompaspedia, industri pertahanan Belgia telah berkembang sejak masa kolonial, dengan fokus pada memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor. FN Herstal menjadi salah satu produsen senjata kecil terkemuka di dunia, menghasilkan senjata seperti pistol FN Five-seveN dan senapan mesin FN Minimi. Produk-produk ini diadopsi oleh banyak negara NATO, menunjukkan kemampuan Belgia untuk bersaing di pasar global.
4. Perkembangan Teknologi Militer Modern (1990–Sekarang)
Setelah Perang Dingin, Belgia menghadapi tantangan baru dalam mengadaptasi teknologinya untuk menghadapi ancaman hibrida, seperti perang siber dan terorisme. Menurut postingan di X oleh @COM_BelgianNavy, Angkatan Laut Belgia kini berfokus pada investasi dalam teknologi mutakhir untuk menghadapi ancaman hibrida yang berkembang pesat. Berikut adalah beberapa aspek utama perkembangan teknologi militer Belgia saat ini:
a. Kendaraan Lapis Baja 
Belgia telah mengembangkan dan mengadopsi kendaraan lapis baja modern untuk meningkatkan kemampuan angkatan daratnya. Menurut postingan di X oleh @RyszardJonski, Brigade Bermotor Belgia mengoperasikan 19 kendaraan Piranha IIIC 8×8 DF30, yang dilengkapi dengan turret Overhead Remote Control Weapon System (ORCWS-30) buatan Elbit Systems sejak 2008. Kendaraan ini dirancang untuk memberikan daya tembak langsung dan mobilitas tinggi di medan perang.
Selain itu, Belgia sedang menguji tank Leopard 1A5 yang dilengkapi dengan turret Cockerill 3105 tanpa awak, yang memiliki meriam 105 mm dan kemampuan tempur yang ditingkatkan. Menurut postingan di X oleh @Osinttechnical dan @NOELreports, tank ini merupakan bagian dari paket bantuan militer senilai €1 miliar untuk Ukraina pada tahun 2025, menunjukkan komitmen Belgia untuk mendukung sekutu dengan teknologi canggih.
b. Munisi Cerdas 
Belgia juga berinvestasi dalam pengembangan munisi cerdas untuk meningkatkan presisi dan efektivitas operasi militer. Menurut postingan di X oleh @L_ThinkTank, pemerintah Belgia mengalokasikan €1,8 miliar hingga 2030 untuk menciptakan lini produksi munisi cerdas. Munisi ini dirancang untuk meminimalkan kerusakan kolateral dan meningkatkan efisiensi dalam operasi militer, sejalan dengan tren global untuk mengurangi korban sipil, seperti yang disebutkan dalam Modern Warfare, Intelligence and Deterrence.
c. Sistem Anti-Drone 
Ancaman drone telah menjadi fokus utama dalam strategi pertahanan modern Belgia. Menurut postingan di X oleh @front_ukrainian, Belgia berencana untuk mengirimkan 20 sistem anti-drone Cerberus ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan militer pada tahun 2025. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi dan menetralkan drone musuh, menunjukkan adaptasi Belgia terhadap ancaman teknologi modern.
d. Angkatan Udara Modern 
Angkatan Udara Belgia, yang kini dikenal sebagai Komponen Udara Belgia (Luchtcomponent), telah memodernisasi armadanya dengan pesawat tempur seperti F-16 Fighting Falcon dan sedang beralih ke F-35 Lightning II sebagai bagian dari program modernisasi NATO. Pesawat-pesawat ini dilengkapi dengan sistem avionik canggih, seperti radar AESA (Active Electronically Scanned Array), yang meningkatkan kemampuan deteksi dan pelacakan.
5. Tantangan dan Kontribusi Belgia dalam Konteks Global
a. Tantangan
-
Keterbatasan Anggaran: Sebagai negara kecil, Belgia menghadapi tantangan dalam mendanai pengembangan teknologi militer yang mahal. Menurut tempo.co, investasi dalam teknologi seperti Virtual Reality (VR) untuk pelatihan militer membutuhkan pendanaan besar, yang menjadi dilema bagi negara dengan anggaran terbatas.
-
Netralitas Historis: Kebijakan netralitas Belgia di masa lalu menghambat pengembangan teknologi militer yang agresif, seperti tank dan pesawat tempur, yang dianggap tidak sesuai dengan status netral.
-
Ketergantungan pada Sekutu: Belgia sering kali bergantung pada teknologi impor dari negara-negara seperti Amerika Serikat dan Israel, yang membatasi kemandirian industri pertahanannya.
b. Kontribusi
-
Industri Pertahanan: FN Herstal tetap menjadi salah satu produsen senjata kecil terkemuka di dunia, dengan produk-produknya digunakan oleh banyak angkatan bersenjata NATO.
-
Bantuan Internasional: Belgia telah memberikan kontribusi signifikan dalam misi internasional, seperti bantuan militer ke Ukraina pada tahun 2025, termasuk tank Leopard 1A5 dan sistem anti-drone.
-
Kolaborasi NATO: Sebagai anggota NATO, Belgia berpartisipasi dalam pengembangan teknologi bersama, seperti program F-35, yang memperkuat interoperabilitas dengan sekutu.
6. Dampak Perkembangan Teknologi Militer Belgia
Perkembangan teknologi militer Belgia memiliki dampak positif dan negatif:
-
Positif:
-
Meningkatkan kemampuan pertahanan nasional dan kontribusi dalam misi NATO.
-
Mendukung ekonomi melalui industri pertahanan, seperti FN Herstal dan John Cockerill Defense.
-
Mengurangi korban jiwa melalui penggunaan munisi cerdas dan teknologi otonom.
-
-
Negatif:
-
Biaya pengembangan teknologi militer yang tinggi dapat membebani anggaran nasional.
-
Ketergantungan pada teknologi impor dapat membatasi kemandirian strategis.
-
7. Kesimpulan
Perkembangan teknologi militer Belgia mencerminkan perjalanan negara kecil yang berusaha menjaga relevansi strategis di tengah dinamika global. Dari awal penerbangan militer pada tahun 1909 hingga pengembangan kendaraan lapis baja modern dan munisi cerdas, Belgia telah menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi sambil mengatasi keterbatasan sumber daya. Kontribusi Belgia dalam NATO, bantuan internasional seperti ke Ukraina, dan industri pertahanan yang kuat seperti FN Herstal menegaskan posisinya sebagai pemain penting di panggung militer global. Di masa depan, Belgia perlu terus berinvestasi dalam teknologi seperti AI, sistem anti-drone, dan senjata cerdas untuk menghadapi ancaman hibrida dan menjaga keamanan nasional serta internasional.
BACA JUGA: Detail Planet Mars: Karakteristik, Struktur, dan Misteri Terkecil di Tata Surya
BACA JUGA: Cerita Rakyat Tiongkok: Warisan Budaya, Makna, dan Pengaruhnya
BACA JUGA: Perbedaan Perkembangan Media Sosial Tahun 2020-2025: Analisis Lengkap Secara Mendalam